Tantangan Zaman

Tantangan Zaman
Tantangan Zaman

SANTRI.WEB.ID – Mengawali dari sebuah cerita tantangan zaman, dari sini kami mencari nama yang sesuai dengan karakter serta sebutan yang mudah untuk di zaman yang serba mewah saat ini.

Kita sebut saja namanya samarannya adalah Indah, Dilahirkan oleh orang tua yang bisa dikatakan berkecukupan, Masa kecil Indah seperti anak-anak pada umumnya, terlihat ceria dan penuh dengan kebahagiaan.

Bacaan Lainnya

Sampai suatu saat mimpi buruk itu terjadi, orang tua Indah yang paling Indah sayangi dan Indah cintai tiba-tiba bercerai karena ada permasalahan rumah tangga.

Indah yang kala itu masih usia menginjak remaja seakan tidak percaya dan seakan-akan tidak mampu untuk menerima kenyataan memiliki orang tua yang hidup terpisah.

Hingga indah terseret dalam pergaulan bebas dan akhirnya melakukan hubungan di luar nikah.

Harapan dan Kenyataan

Masih ingatkah anda detik-detik ketika anak anda lahir dari kandungan ibundanya?

Saat itu setelah penantian yang panjang anda dan istri anda merasakan kebahagiaan di sertai rasa syukur tiada terhingga atas kehadiran sang buah hati tercinta.

Disertai doa dan pengharapan semoga buah hati anda kelak menjadi anak yang hebat sekaligus anak yang bisa menjadikan sebagai penenang hati.

Ya menjadi anak hebat, ini harapan mulia anda dan hampir semua orang tua mengharapkan hal yang sama, agar anak-anak kita yang terlahir di dunia ini bisa menjadi anak hebat, tapi sering kali harapan itu tinggalah harapan semata.

Tidak sedikit anak-anak yang akhirnya justru seakan-akan menjadi aib dan beban bagi orang tuanya itu sendiri.

Lihatlah sekeliling anda! Ada orang tua yang buah hatinya terjerumus pada hal-hal yang tidak terbayangkan sebelumnya.

Setiap zaman berbeda pelaku dan permasalahannya, inilah yang sering di katakan oleh orang bijak.

Ini artinya zaman anda dan zaman anak anda sebenarnya sama-sama memiliki masalah atau tantangan. Yang membedakan adalah pelaku, waktu, serta kompleksitas dari tantangan tersebut.

Abad 21 dan Tantangan Generasi Z

Tahukah anda jika anak Anda terlahir antara tahun 1996 sampai 2009, berarti anak anda termasuk generasi pertama Abad 21?

Beberapa ilmuwan menyebut anak generasi pertama abad 21 dengan istilah generasi Z, ada juga yang menyebutnya dengan istilah iGeneration atau Igen. kalau penulis menyebutnya Generasi Millenium ^_^

Strauss dan Howe, Pencetus teori generasi menyebut dengan istilah homeland generation (Generasi kelahiran 2005 sampai sekarang).

yang muncul setelahnya mellenial generation (Genarasi yang lahir antara tahun 1982-2004, sering di sebut generasi Y).

dan Generasi X Genarasi yang kelahirannya mulai tahun 1961 sampai 1981, serta yang paling “senior” adalah baby boom generation, generasi kelahiran 1943 sampai 1960.

Sarah sladek CEO dari XYZ University menjelaskan beberapa karakteristik generasi 2 di antaranya :

Realistis menghadapi kehidupan

Tidak  seperti kakaknya generasi Y yang hidup penuh dengan impian, generasi Z menghadapi hidup secara realistis. Ini mengakibatkan generasi Z lebih mengutamakan hal-hal yang bersifat praktis dalam menghadapi kesehariannya.

Berwawasan global

Tantangan Zaman, Sebagaimana istilah lain generasi Z yakni Igen, mereka hidup dengan internet, sumber ilmu modern sebagai bagaian tidak terpisahkan dalam kesehariannya. Dari internet inilah genarasi Z mendapatkan wawasan global.

Penggemar teknologi

Suvey yang di lakukan XYZ University menunjukan bahwa 50% dari generasi Z memiliki perangkat tablet dan sebanyak 33% memiliki perangkat smartphone sendiri.

Penelitian lain yang di lakukan Wikia menunjukkan bahwa generasi Z terhubung secara online melalui gadget yang mereka miliki setidaknya 1 jam dalam sehari.

Karakteristik yang telah di sebutkan di atas tidak jarang bagaikan bilah pisau bermata dua. bisa menjadi peluang dan tantangan atau justru sebagai ancaman.

Ketika internet sebagai sumber wawasan global dan gaya tech savvy penggemar teknologi generasi Z di manfaatkan secara positif, tentu saja menambah pengetahuan anak-anak anda sebagai bekal di kemudian hari.

Tapi sebaliknya ketika internet digunakan terkait hal-hal yang negatif, sesungguhnya, bahaya tengah mengancam anak anda.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan